Tanggamus - Dalam percakapan yang hangat di sebuah grup, para jurnalis tengah berbicara mengenai fenomena plagiarisme yang semakin marak. "Jadi karya jurnalisnya ente ayak ya, maksudnya?" ungkap Robii, dengan nada satire yang menggugah refleksi. Plagiarisme, yang kerap kali dianggap sebagai jalan pintas mudah dalam pekerjaan jurnalistik, kini mendapat sorotan tajam dari kalangan mereka sendiri. "Sabar bung, karena copas hal tidak sulit, memang nyontek itu enak karena gak perlu berpikir," lanjutnya, menggambarkan bagaimana sebagian individu lebih memilih jalan yang cepat tanpa usaha keras Jumat (20/09/24).
Apriadi, seorang jurnalis turut menambahkan dalam percakapan tersebut, "Betul Marta, hanya ngasih tau aja. Itu kan beritanya orang, tapi kawan-kawan ini banyak yang mau cari muka," katanya, mengisyaratkan bahwa beberapa rekan kerjanya sering kali terjebak dalam mentalitas "penjilat", mencari perhatian lebih tanpa usaha yang tulus. Hal ini tentu menjadi tantangan besar di tengah upaya menjaga integritas jurnalistik.
Dalam dunia jurnalisme, etika menulis bukan hanya tentang menyampaikan informasi, melainkan juga tentang bagaimana kita mempertahankan keaslian karya. "Cari muka atau penjilat, lengkapnya," Apriadi kembali berkomentar dengan humor yang tajam. Namun di balik canda tersebut, tersirat sebuah pesan penting bahwa plagiarisme bukan hanya tentang menyontek, tetapi juga hilangnya nilai kreativitas dan orisinalitas.
Sebagai penutup dari percakapan itu, Robii menegaskan pentingnya kembali pada semangat dasar seorang jurnalis yang penuh dedikasi, "Mantaabbb pak Kakon. Beres makan jangan lupa ngopi!" Sebuah ungkapan sederhana yang mengingatkan kita bahwa, meski ada tantangan berat, jurnalis sejati selalu kembali pada panggilan moralnya dengan penuh semangat dan optimisme.
Di balik candaan ringan, percakapan ini mencerminkan krisis integritas dalam dunia jurnalistik. Saat beberapa orang memilih jalan pintas, masih ada yang bertahan dengan prinsip bahwa jurnalisme bukan sekadar soal menyampaikan berita, tapi tentang menjaga kepercayaan publik dan menegakkan etika profesional. Salam satu pena, selalu berpegang pada kebenaran dan keaslian karya.(Team)
0 Komentar